Doa bukan sekedar kata-kata yang terucap dari bibir kita, lebih dari itu, ia ibarat kunci untuk membuka pintu dari beberapa pintu langit agar hati dapat terkoneksi dengan penduduk langit.
Doa adalah jembatan antara hamba dan Allah, doa adalah panggilan langit yang tidak akan pulang dengan tangan kosong ia pasti kembali membawa harapan yang tidak pernah salah sasaran, sekaligus menjadi obat luka dari setiap luka hidup yang rumit.
Allah sendiri yang berfirman dalam Al-Qur'an bahwa doa Pasti dikabulkan
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
Hanya saja kita butuh waktu untuk memahami jawaban terbaiknya.
Di keheningan ⅓ malam yang gelap adalah saat yang sempurna untuk mencurahkan beban pikiran, menghubungkan diri dengan sang Pencipta berkomunikasi dengan ketenangan hati, tidak tergesa-gesa, bersimpuh dengan penuh ikhlas, dalam keheningan malam.
Dalam keheningan malam, terkadang kita menemukan kekuatan yang tak terduga, seperti ombak yang mengumpulkan tenaganya sebelum menghantam pantai dengan gemuruhnya.
Begitu juga dengan doa-doa yang menggema dalam kesunyian, doa-doa yang terucap seakan-akan pemberi kekuatan sebelum Allah menjawab dengan gemuruh keajaiban-Nya.
Lalu, menyapu luka hidup yang masih tersisah
Jangan pernah meremehkan kekuatan doa, karena itu adalah bahasa cinta antara hamba dan Pencipta,
Keikhlasan hati dalam berdoa, mewujudkan keajaiban dalam segala hal semakin menyadarkan bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan membutuhkan pertolongan-Nya.
Buka pintu hati, nikmati kelezatan sabar, biarkan doa mengalir tanpa pamrih dan tanpa syarat beriringan dengan putaran waktu yang datang silih berganti, menanti keajaiban-keajaiban yang tak terduga yang tidak lama lagi akan menghampiri hidup kita.
Dan Teruslah Mengejar Keajaiban
Salam Hangat | Andi Suardi Nasa