Komentar

Kehidupan Sosialita ( Social Media Antara Kita )

Andi Suardi Nasa


Akhir2 ini paska liburan lebaran banyak dari kita menghabiskan waktu di perjalanan menikmati pesona budaya akan keanekaragaman indonesia

Dengan teknologi kamere yg samakin maju dan penggunanya semakin mudah hal yang tidak dapat di hindari dengan adanya berbagai media sosial seperti Facebook, Instagram, Path, Line, Twitter, paziim dan masih banyak lagi, membuat kita kadang menjadi mudah dalam membagikan apapun isi hati bahkan aktivitas kita setiap harinya tanpa filter tanpa memperhatikan dampak baik buruknya terhadap orang lain

Misalnya saat di pesawat, di kereta, Bis pariwisata, atau pada saat ngedriver, saat  makan, saat  jalan, saat traveling, saat di pantai, di tempat mewah, saat di resto kafee mahal, saat di Mall, liburan keluar negeri, berfoto dimobil mewah, kuliah ditempat bergensi, umbar kebagian dengan pasangan yg serasi, kerja di prusahaaan ternama  all about a good life semua dibagikan ke sosial media dengan alasan berbagi kebaikan dan inspirasi

Berbagi kebaikan itu beda tipis loh! dengan pamer kebahagian

Hal yg tidak pernah terpikirkan oleh kita yaitu status dan postingan kita yang penuh kebahagian itu justru dijadikan motivasi untuk memaksakan kehendak mereka sehingga harus memeras orang tau, berbuat kejahatan mencuri hanya untuk bisa seperti kita

tidak sedikit postingan itu membuat orang lain bahkan diri saya sendiri merasa iri dan cemburu dengan gemerlap kebahagian yg kalian bagikan

Iri karena belum bisa traveling liburan sepertimu
Iri Karena belom bisa makan di resto n kafee
Iri belum bisa berwisata di tempat terkenal
Iri karena belum bisa buat postingan seperti dirimu
Kecewa dan merasa susah karena di anggep terkena gejela kurang piknik dan lain-lain

Di saat diri kita belum bisa mendapatkan nikmat yang sama dengan apa yang mereka rasakan, kita melihat hidup yang sempurna pada diri mereka mengalahkan baiknya hidup yg kita alami yang segala sesuatunya serba terbatas

Dari kejadian tersebut saya mencoba belajar hal positif, ternyata apa yg kita pamerkan belum tentu orang lain dapat merasakannya sehingga yang kita pamerkan itu justru menciptakan inspirasi kedengkian iri hati terhadap sesama,

Tercipta jarak dengan saudara kita hanya karena mereka menganggap gaya hidup yang kita miliki berbeda dengan gaya hidup mereka

kalo gini yg salah siapa ?

Sempat saya berfikir sejenak manfaat dan faedah apa yg mereka rasakan dari kebiasaan kita ini ? Apa salahnya jika kita lebih bijak melihat keadaan ini dan biarkanlah Allah yang menjadi saksi akan bahagiaan yg kita rasakan

Cukuplah kita bersyukur kepada Allah atas karunia nikmat, sehat dan iman yang dia berikan kepada kita sampai detik ini

Selebihnya bersyukur atas nikmatnya lewat ungkapan doa dan kesyukuran bukan menjadikan momentum nikmat ini sebagai alasan untuk  mengumbar kebahagiaan kepada masyarakat netizen

Jika memang perlu kita mengabarkan kebahagiaan kita pada orang lain, lakukan dengan cara yang lebih positif misalnya mengajak mereka menjadi bagian dari kebahagian yg kita rasakan agar mendapatkan doa yang baik pula dari mereka

Segala sesuatu perlu disyukuri sebab kita tidak tahu duri macam apa yang bersembunyi dibalik keindahan ini

Amiin

Salam Hangat | Stay Classy | Andi Suardi Nasa
Baca Juga

About the Author

Andi Suardi Nasa
Salam Hangat | Teruslah Mengejar Keajaiban

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.