Komentar

SETULUS CINTA AYAH

Andi Suardi Nasa

Dalam perjalanan hidup keluarga kecil saya ada beberapa momen yang paling berkesan sampai saat ini yang mungkin tertolak lupa diingatan saya.

Ketika bertukar peran, Saya berperan sebagai anak kecil dan mengikuti semua keinginannya sebagai orang dewasa,  Sementara dia dengan senang hati mengambil peran sebagai orang dewasa, mencoba menjalankan tanggung jawab layaknya orang dewasa.

Saya belajar lebih mendalam tentang dunianya, Sementara dia belajar tentang tanggung jawab dan tantangan yang dihadapi sebagai orang dewasa.

Pengalaman ini membawa dia mengenal dirinya lebih dini dan memungkinkan dia melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda.

Di moment yang lain saat jalan-jalan ke kota.

Hampir setiap bangunan besar yang dilewatinya, dengan antusias dihafalkan nama-namanya, mulai dari hotel, kantor, hingga pertokoan, dengan penyebutan yang fasih dan sangat jelas.

Ketika hari-hari berikutnya kekota lagi dan melewati jalan yang sama dia akan menyebutkan nama gedung itu satu persatu, jika dia lupa ia akan bertanya apa nama bangunan itu.

Saya merasa takjub dengan rasa ingin tahunya yang begitu besar.

Saya menyadari begitu banyak momen bersama adalah kesempatan untuk belajar dan menjelajahi dunia bersama kehadirannya hidup berwarna yang penuh dengan keajaiban.

Di suatu sore yang cerah, saya duduk di depan rumah.

Anak bermain di halaman, dan senyuman mereka adalah hadiah bagi hidup saya.

Dengan penuh cinta, dan bahagia. 
Seakan moment ingin berbicara bahwa Buah hati itu memiliki cahaya kehangatanya sendiri.

Saat malam tiba, ia selalu meminta untuk diceritakan sambil mendekat dalam pelukan saya.

Ditemani dengan bantal merahnya yang tidak pernah ketinggalan.

Pertanyaan yang terus berulang hingga saat ini.

"Abi nongkrong yuk!,  Abi punya cerita ngak?

Terkadang saya yang bercerita, terkadang juga sebaliknya.

Dia pendengar yang baik, dan negosiator yang ulung untuk seorang bocil yang berumur 3 tahun.

Ngobrol layaknya orang dewasa sambil bercerita banyak hal beriringan bersama waktu yang terus bergerak tanpa terasa jam dinding telah menujukkan pukul 20.00 kami menuju tempat tidur masing-masing untuk menikmati mimpi2 indah malam ini.

Saya selalu memastikan dia merasa aman dalam tidurnya, berharap melawati malam ini dengan cerita terbaik, dan pengalaman lebih indah dari pada hari2 kemarin.

Di tengah kegelapnya malam, cinta bersinar terang tanpa syarat, tanpa keterpaksaan dan takan  pernah pudar berharap terus tumbuh hingga akhir usia.

Cinta ini adalah hadiah terindah yang bisa saya berikan kepadanya, dan saya berusaha untuk selalu menjadi matahari dalam hidupnya.

Yang memberikan kehangatan dan selalu ada disetiap waktu.

.

.

.

 ~ asnasa



Baca Juga

About the Author

Andi Suardi Nasa
Salam Hangat | Teruslah Mengejar Keajaiban

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.