Komentar

MUSTATSNA/Kata Pengecualian

Andi Suardi Nasa
MUSTATSNA [ Kata Pengecualian ]

MUSTATSNA [ Kata Pengecualian ]

Definisi

Istilah-Istilah dalam bab Mustasnaa

Mengenal Istilah
  • Adawatul Mustasna Huruf-huruf Mustasna ada 8 huruf, yaitu: إلاّ و غيرٌ و سِوًى/سوَاءٌ و خَلا و عَدا و حَاشَا/ خاش/ خشا و ليسَ و لا يكونُ
  • Mustasna Minhu : Isim yang terletak Sebelum adawatul Mustasna
  • Kalam Tam : Kalam yang menyebutkan Mustasnaa Minhu-nya
  • Kalam Naqish : Kalam yang tidak menyebutkan Mustasnaa Minhu-nya
  • Mujab/Mutsbat : Kalam yang tidak diawali nafi [ما] nahi [لا]
  • Manfi : Kalam yang diawali nafi [ما] nahi [لا]
  • Mustasna Mutassil : Isim yang terletak setelah [الا] adalah BAGIAN dari Mustasna Minhu
  • Mustasna Mungkothi' : Isim yang terletak setelah [الا] BUKAN BAGIAN dari Mustasna Minhu
  • Mustasna Munfarogh : Nama lain dari kalam Naqish Manfi

Keadaan Isim setelah Adawatul Mustasna

Yaitu kelompok kata pengecualian bisa berupa Huruf, Isim, dan Fiil yang terbagi dalam 4 bagian yaitu :

  1. Keadaan isim setelah [الا]
    • Isim yang terletak setelah [الا] apabila Kalam Tam Mujab : Tidak diawali Nafi [ما] nahi [لا] atau isim istifham wajib dibaca nasob sebagai mustasnna [ Mutassil maupun Mungkothi' ]
    • Kalam Tam Manfi : Diawali dengan nafi [ما] nahi [لا] atau istifham dan isim yang terletak sebelum [الا]nya jamak [ جمع المؤنث السالم - جمع المذكّرالسالم - Mufrod yang bermakna jamak خمسة ] maka boleh dibaca nasob sebagai Mustasna boleh juga dibaca dengan mengikuti bacaan isim yang terletak sebelum [الا] nya sebagai badal.
    • Hanya Saja :
      • Bila Mustasnaa Mutassil maka yang lebih rojih dibaca nasob sebagai Mustasnaa
      • Bila Mustasnaa Mungkothi' maka menurut
        Ahli Hijaz wajib dibaca Nasob sebagai Mustasnaa sedangkan menurut
        Bani Tamim lebih rojih dibaca Nasob sebagai Mustasna dan membolehkan dibaca mengikuti bacaan isim yang terletak sebelum [الا] nya sebagai badal.
    • Kalam Naqish Manfi : Diawali Nafi [ما] nahi [لا] atau isim istifham dan isim yang terletak sebelum [الا]nya Mufrod atau fiil saja maka dibaca Alaa Hasabil Awaamil
    • على حسب العوامل
      • Bila isim sebelum [الا]nya hanya ada fi'il dan fa'il (Ma'lum - Majhul)/fi'il dan mafulun bihnya maka isim yang terletak setelah [الا] dibaca rofa' sebagai fa'il - Naibul fa'il
      • Bila isim sebelum [الا]nya hanya ada fi'il dan fa'il saja maka isim yang terletak setelah [الا] dibaca nasob sebagai Mafulun bih
      • Bila isim sebelum [الا]nya hanya ada isim marfu atau Isim laa Nafiyah lil Jinz saja maka isim yang terletak setelah [الا] dibaca rofa' sebagai Khobar
      • Bila isim sebelum [الا]nya diawali huruf jer maka isim yang terletak setelah [الا] dibaca majrur sebagai isim majrur


  2. Keadaan [سوى/سواء][غير] dan isim setelahnya
    • Isim yang terletak setelah [سوى/سواء][غير] WAJIBdi baca Jer sebagai Mudhof Ilaih (Tidak ada pilihan lain)
    • Kalam Tam Mujab : Tidak diawali Nafi [ما] nahi [لا] atau isim istifham maka adatul Mustasna [سوى/سواء][غير] wajib dibaca nasob sebagaimana Mustasna dengan [الا]
    • Kalam Tam Manfi : Diawali dengan nafi [ما] nahi [لا] atau istifham dan isim yang terletak sebelum [الا]nya jamak [ جمع المؤنث السالم - جمع المذكّرالسالم - Mufrod yang bermakna jamak خمسة ] maka [سوى/سواء][غير] boleh dibaca nasob sebagai Mustasna boleh juga dibaca dengan mengikuti bacaan isim yang terletak sebelum [سوى/سواء][غير] nya sebagai badal.
    • Hanya Saja :
      • ApabilaMustasnaa Mutassil maka yang lebih rojih dibaca nasob sebagai Mustasnaa
      • Mustasnaa Mungkothi' maka menurut
        Ahli Hijaz wajib dibaca Nasob sebagai Mustasnaa sedangkan menurut
        Bani Tamim lebih rojih dibaca Nasob sebagai Mustasna dan membolehkan dibaca mengikuti bacaan isim yang terletak sebelum [سوى/سواء][غير] nya sebagai badal.
    • Kalam Naqish Manfi : Diawali Nafi [ما] nahi [لا] atau isim istifham dan isim yang terletak sebelum [الا]nya Mufrod atau fiil saja maka [سوى/سواء][غير] dibaca Alaa Hasabil Awaamil
    • على حسب العوامل
      • Bila isim sebelum [سوى/سواء][غير] hanya ada fi'il dan fa'il (Ma'lum - Majhul)/fi'il dan mafulun bihnya maka [سوى/سواء][غير] dibaca rofa' sebagai fa'il - Naibul fa'il
      • Bila isim sebelum [سوى/سواء][غير] nya hanya ada fi'il dan fa'il saja maka [سوى/سواء][غير] dibaca nasob sebagai Mafulun bih
      • Bila isim sebelum [سوى/سواء][غير] nya hanya ada isim marfu atau Isim laa Nafiyah lil Jinz saja maka isim yang terletak setelah [الا] dibaca rofa' sebagai Khobar
      • Bila isim sebelum [سوى/سواء][غير] nya diawali huruf jer maka isim yang terletak setelah [سوى/سواء][غير] dibaca majrur sebagai isim majrur


  3. Keadaan isim yang terletak setelah [لايكون][ليس]
    • Isim yang terletak setelah [لايكون][ليس] WAJIB di baca nasob sebagai Khobar dari [لايكون][ليس] (Tidak ada pilihan lain)

  4. Keadaan isim setelah [خاشا/خاش/خشا][عدا][خلا]
    • [عدا][خلا] ketika sebelumnya bersambung dengan [ما] nafiyah WAJIB dibaca Nasob sebagai Mafulun bih sedangkan [خاشا/خاش/خشا] tidak bisa bersambung dengan [ما] nafiyah
    • jika tidak bersambung dengan [ما] nafiyah Isim yang terletak setelah [خاشا/خاش/خشا][عدا][خلا] BOLEH di baca nasob sebagai Mafulun bih yang mana [خاشا/خاش/خشا][عدا][خلا] sebagai fi'il BOLEH JUGA[خاشا/خاش/خشا][عدا][خلا] baca JER sebagai isim majrur yang mana [خاشا/خاش/خشا][عدا][خلا] sebagai huruf jer
    Menurut Sibawaih

    Dia tidak pernah mendengar dari guru-gurunya bolehnya membaca dengan Jer


Baca Juga

About the Author

Andi Suardi Nasa
Salam Hangat | Teruslah Mengejar Keajaiban

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.