Komentar

Berdamai dengan diri

Andi Suardi Nasa

Tidak ada orang yang baik2 saja didunia ini semua sedang menjalani perjuangannya masing2

Ketika ada seseorang yang mampu menemukan titik damai dalam dirinya maka itu adalah sebuah perjalanan yang menakjubkan baginya, tidak setiap orang bisa menemukan cara yang terbaik untuk berdamai dengan hatinya, membiasakan hati berhadapan dengan kenyataan semesta melatih intuisi dan membagun kebijaksanaan dari dalam Qolbu, itu tuh hebat sih menurut ku...cerdas EQ/SQ !

Bernegosiasi pada diri adalah tentang mengalahkan ego dan mengontrolnya,menghargai kebutuhan dan meredam keinginan yang sebenarnya belum menjadi kebutuhan, dan kemudian mencari solusi yang memadukan 2 kepentingan yang datang bersamaan menemukan kedamaian batin dan kepuasan Qolbu.

Peristiwa demi peristiwa yang kita lalui sejatinya memiliki makna terdalam untuk bisa kita Explore

Menemukan titik damai dalam diri membuat kita bisa melihat segala sesuatu pada perspektif yang berbeda.

Kita boleh sakit, kita boleh terluka, namun kita bisa belajar dan tumbuh melalui tahapan peristiwa yang kita alami.

Alih-alih menyalahkan keadaan, justru lebih baik menerima dengan keberserahan, Belajar menengok ke dalam diri dan menelusuri kesejatian, sebab hidup tak hanya tampak pada permukaan namun lebih dari itu.

pertanyaan dasar yang sering terdengar dari dalam hati untuk diri, Apakah kamu telah bahagia ?

Definisi bahagia itu sebenarnya sangat beragam definisi nya,

Dan itu tidak bisa ditentukan oleh orang lain? Karena bahagia tidaklah absolut.

Definisi bahagia itu kita yang menentukan value-nya Sesuai versi hidup kita masing-masing.

Ada yang mengatakan bahwa bahagia itu mostly berkaitan dengan materi seperti, mempunyai gelar beruntun, kekayaan finansial, karir yang bagus, dan hal-hal yang bersifat materi lainnya.

Tapi saya pribadi lebih mengatakan bahwa bahagia itu berkaitan dengan ketenagan diri, meski tidak semua orang sepakat, yah tidak mengapa Everyone has their own opinion

yang pasti, bahagia itu tenang dari insecurity, emosi-emosi negatif, rasa iri dan dengki, intinya ada kedamaian dalam fikiran.

Kedamain untuk tidak worry dengan segala pencapaian orang lain dan tidak merasa tertinggal.

Namun setelahnya, hal itu membawa saya pada titik bahwa saya lebih membuka fikiran saya pada kondisi yang bisa dibilang tidak kondusif sekalipun. Ada pembebasan emosi dan fikiran-fikiran ruwet saya yang terjadi. Saat itu juga entah kenapa saya merasa damai dari fikiran saya sendiri. Bebas dari segala tuntutan standar kebahagian yang telah di setup by society.

Disana pula saya merasa saya sudah sukses. Hal itupun semakin memperkuat keyakinan saya setelah saya menemukan nasihat yang disampaikan oleh John Wooden (American basketball coach) Pada pemainnya.

Amsterdam Canal

Kurang lebih situasi yang saya alami sangat tertuang pada kutipan tersebut. Damai dari segi fikiran, puas dengan pribadi sendiri walaupun belum ada pencapaian yang signifikan, dan terkahir sudah berusaha menjadi yang terbaik setidaknya bagi diri sendiri.

Se-simple itu...! berbahagia dengan cara membebaskan fikiran. Tidak membiarkan orang lain menentukan apakah sesuatu itu bernilai atau tidak. Karena kitalah yang memiliki otority tertinggi yang menentukannya.

ini adalah satu satunya jalan untuk menemukan ketenangan batin bukanlah pencarian fisik, bukan juga memuaskan mata dan hasrat melainkan penemuan dalam diri dalam hidayah spritualisme

Dalam detik-detik sunyi itulah, cahaya Ilahi menyinari langkah-langkah kita, membimbing menuju kehadiran-Nya yang penuh damai. Dalam kehadiran-Nya, jiwa kita menemukan ketenangan yang melampaui segala hiruk pikuk kegelisahan dunia.


Baca Juga

About the Author

Andi Suardi Nasa
Salam Hangat | Teruslah Mengejar Keajaiban

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.